YAHUKIMO,PAPUARAYANEWS –
Konferensi keenam klasis Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Wilayah Kimyal resmi dibuka pada Senin kemarin (15/9/2025) di Distrik Sela, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Ribuan jemaat dari berbagai distrik dan kampung memadati lokasi acara, menjadikan Distrik Sela sebagai pusat kegiatan rohani terbesar di wilayah Papua Pegunungan tahun ini.
Acara pembukaan berlangsung meriah dengan nuansa kebersamaan dan sukacita rohani. Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Ones Pahabol, hadir langsung dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi yang dinilai sebagai momentum penting dalam memperkuat pelayanan gereja dan membangun karakter masyarakat.
“Konferensi ini bukan sekadar ajang pertemuan rohani, tetapi juga momen bersejarah untuk memperkuat sinergi antara gereja dan pemerintah dalam mewujudkan Papua Pegunungan yang damai dan sejahtera,” kata Ones Pahabol saat memberikan sambutan.
Sebagai bentuk dukungan, Wakil Gubernur menyerahkan bantuan sebesar Rp.1 miliar dan 2 ton beras kepada panitia penyelenggara. Bantuan tersebut ditujukan untuk mendukung kelancaran seluruh rangkaian kegiatan konferensi, termasuk konsumsi peserta dan kebutuhan operasional teknis.
“Semua kegiatan ini bisa terjadi karena doa dari hamba-hamba Tuhan. Hari ini adalah hari bersejarah di wilayah Yahukimo. Semua tokoh gereja, anak-anak Tuhan, dan misionaris baik kulit putih maupun kulit hitam berkumpul di sini untuk mengikuti konferensi dari tujuh klasis. Sebagai anak asli Sela, saya merasa terhormat bisa hadir bersama seluruh komponen masyarakat dan pemerintah,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, serta tamu undangan dari berbagai lapisan masyarakat. Kehadiran para tokoh ini semakin menambah semarak dan kekhidmatan acara pembukaan.
Konferensi dijadwalkan berlangsung selama empat hari, dari 15 hingga 18 September 2025. Agenda utama meliputi seminar rohani, sidang klasis, dan pembinaan pelayanan lintas jemaat. Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan antar jemaat dan memperkuat fondasi pelayanan gereja di Wilayah Kimyal. (DP/ist)
